Struktur Baja


Baja mempunyai banyak sifat, misalnya: kekuatan, kekerasan dan regangan.
Adanya perbedaan sifat-sifat tersebut terutama karena zat arang yang dikandung baja
tidak terpadu. Hal ini tidak hanya disebabkan intensitas zat arang melainkan cara
mengadakan ikatan dengan besi yang dapat mempengaruhi sifat baja. Di dalam baja
yang didinginkan secara lambat menuju suhu ruangan (keadaan baja pada waktu
pengiriman dari pabrik baja) dibedakan menjadi tiga bentuk utama kristal
(Schonmetz : 1985).
a. Ferrit yaitu kristal besi murni terletak rapat saling berdekatan tidak teratur, baik
bentuk maupun besarnya. Ferrit merupakan bagian baja yang paling lunak. Ferrit
murni tidak akan cocok digunakan sebagai bahan untuk benda kerja yang
menahan beban karena kekuatan kecil.
b. Karbida besi (Fe3C) suatu senyawa kimia antara besi dengan karbon sebagai
unsur struktur tersendiri dinamakan sementit dan mengandung 6,7% karbon.
Rumus kimianya Fe3C. Terdapat tiga atom besi yang mengadakan ikatan dengan
sebuah karbon menjadi sebuah molekul karbida besi. Dengan meningkatkan
kandungan karbon maka kadar sementit akan semakin besar pula. Sementit dalam
baja merupakan unsur yang paling keras (Fe3C lebih keras 270 kali dari besi
murni).
c. Perlit, merupakan campuran erat antara ferrit dan sementit dengan kandungan zat
arang sebesar 0,8%. Dalam struktur perlintis, semua kristal ferrit terdiri dari
serpihan sementit halus yang memperoleh penempatan saling berdampingan
dalam lapisan tipis mirip lamel.
10
Bila kadar karbon baja melampaui 0,20%, suhu dimana sifat ferrit mulai
terbentuk dan mengendap dari austenit turun. Baja yang berkarbon 0,80% disebut
baja eutektoid dan struktur terdiri dari 100% perlit. Titik eutektoid adalah suhu
terendah dalam logam dimana terjadi perubahan dalam keadaan larut padat dan
merupakan suhu keseimbangan terendah dimana austenit terurai menjadi ferrit dan
sementit. Bila kadar karbon baja lebih besar dari pada eutektoid, perlu diamati garis
pada diagram besi-karbida besi. Garis ini menyatakan suhu dimana karbida besi
mulai memisah dari austenit. Karbida besi ini dengan rumus Fe3C disebut sementit.
Sementit sangat keras dan rapuh. Baja yang mengandung kadar karbon kurang dari
eutektoid (0,80%) disebut baja hipoeutektoid dan baja yang mengandung kadar
karbon lebih dari eutektoid disebut baja hipereutektoid (Amstead, 1989).
Gambar 2.1. Mikrofoto paduan besi – karbon yang memperlihatkan efek
pertambahan karbon atas struktur logam. A. Besi murni; B. 0,21% C;
C. 0,40% C; D. 0,62% C; E. 0,79% C; F. 1,41% C (Amstead, 1989)
11
Dalam penggunaan baja baik itu pada bidang konstruksi, permesinan dan
kerajinan sebagai komponen permesinan dan konstruksi seringkali mengalami
kerusakan sebelum waktu yang diperhitungkan. Diantara sebab kerusakan logam
tersebut adalah karena terkorosi.




Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Struktur Baja"